PertanyaanTentang Tujuan Dan Fungsi Bimbingan Konseling Islam. Tujuan bimbingan konseling islami setiap kegiatan konseling pasti memiliki tujuan yang hendak di capai. Ditujukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana sosial (s.sos) sebagai salah satu syarat untuk memperoleh. Disamping itu, mengisyaratkan perlunya parencanaan tujuan pendidikan yang sesuai dengan situasi masyarakat. Adapun tujuan khusus Pendidikan Islam, dapat dikaitkan dengan tujuan keagamaan itu sendiri yang meliputi : pembinaan akhlak menyiapkan anak didik untuk hidup dunia dan akhirat penguasaan ilmu, dan keterampilan bekerja dalam masyarakat. hadisttarbawi tujuan pendidikan. Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim, lalu apa sebenarnya tujuan kita menuntut ilmu. Salah satu tujuan pendidikan islam adalah menjadikan seorang bertaqwa dan berakhlak mulia. Hal ini sesuai dengan tujuan nasional pendidikan Negara kita, dimana tujuan pendidikannya adalah menciptakan manusia yang Vay Tiแปn Nhanh Ggads. A. Perspektif Alquran dan Hadist tentang Tujuan Pendidikan Konsep tujuan pendidikan menurut Umar Muhammad At-Taumi Ash-Shaibani adalah perubahan yang diinginkan melelui proses pendidikan, baik dalam tingkah laku individu pada kehidupan pribadi, kehidupan masyarakat, dan alam sekitar maupun pada proses pendidikan serta pengajaran itu sendiri. Berdasarkan konsep ini, pendidikan dipandang tidak berhasil atau tidak mencapai tujuan apabilatidak ada perubahan pada diri peserta didik setelah menyelesaikan suatu progam pendidikan. Agar dapat terukur, sebelum melakukan proses pendidikan perlu dibuat rumusan-rumusan tujuan yang jelas. Rumusan tersebut dapat digali dari sumber pendidikan Islam yaitu Alquran dan hadist. Berikut ini akan dikemukakan ayat-ayat Alquran dan hadist yang berkenaan dengan tujuan pendidikan. Diantanya bertakwa kepada Allah, beriman, dan berakhlak Bertakwa kepada Allah Berdasarkan rumusan para ahli tujuan pendidikan salah satunya yaitu membentuk peserta didik menjadi insane yang saleh dan bertakwa kepada Allah. Allah berfirman dalam Surat Al-Hujurat 13 ูŠูŽุงูŽูŠู‘ูู‡ูŽุงุงุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุงูู†ู‘ูŽุง ุฎูŽุงูŽู‚ู’ู†ูŽูƒูู…ู’ ู…ูู†ู’ ุฐูŽูƒูŽุฑู ูˆู‘ูŽุงูู†ู’ุซูŽู‰ ูˆูŽุฌูŽุนูŽู„ู’ู†ูŽูƒูู…ู’ ุดูุนููˆู’ุจู‹ุง ูˆู‘ูŽู‚ูŽุจูŽุง ุฆูู„ูŽ ู„ูุชูŽุนูŽุง ุฑูŽูููˆู’ุง ุงูู†ู‘ูŽ ุงูŽูƒู’ุฑูŽู…ูŽูƒูู…ู’ ุนูู†ู’ุฏูŽุงู„ู„ู‡ู ุงูŽุชู’ู‚ูŽูƒูู…ู’ ุงูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ุนูŽู„ููŠู’ู…ู‹ ุฎูŽุจููŠู’ุฑูŽ Artinya Wahai manusia sungguh kami telah menciptakan kau dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia diantara kau di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah maha mengetahui, maha teliti. Ketakwaan dasalehan itu ditandai dengan kemapanan akidah dan keadilan yang mewarnai segala aspek kehidupan seseorang yang meliputi pikiran, perkataan, perbuatan, pergaulan dan lain sebagainya. Untuk mencapai tujuan pendidikan terdapat empat hal yang mesti di perkenalkan kepada peserta didik melalui materi yang di ajarkan yaitu Memperkenalkan kepada mereka, bahwa manusia secara individu. Memperkenalkan kepada mereka, bahwa manusia sebagai makhluk sosial. Memperkenalkan kepada mereka bahwa alam ini ciptaan Tuhan dan mengajak peserta didik memahami hikmah Tuhan menciptakannya. Memperkenalkan kepada mereka pencipta alam dan mendorong mereka beribadah. Keempat hal di atas di sebut oleh al- jamali sebagai inti dari tujuan pendidikan islam yaitu mengenal Allah dan bertakwa kepada-Nya. Sehubunagn dengan takwa sebagai tujuan pendidikan, berikut ini hadist yang sesuai ุนู† ุฃุจูŠ ู‡ุฑูŠุฑุฉ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ ุณุกู„ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ู…ูŽู†ู’ ุงู‹ูƒู’ุฑูŽู…ูŽ ุงู„ู†ุงุณู ู‚ุงู„ ุฃู‘ูŽุชู‚ุงู‡ู… ู„ู„ู‡ Artinya Abu hurairah meriwayatkan bahwa rasulullah ditanya, โ€œYa, Rasulullah, siapa manusia yang paling mulia?โ€ Beliau menjawab, โ€œOrang yang paling bertakwa.โ€ HR. Muslim Hadist ini menunjukkan bahwa manusia yang paling mulia adalah yang paling tinggi tingkat ketakwaannya. Sikap takwa mengalahkan semua indikasi kemulian martabat yang lain. Simbol-simbol kemodernan dan kesejahteraan yang dimiliki oleh seseorang tidak dapat mengalahkan sikap takwa. Hal itu berarti bahwa kendatipun sesesorang memiliki keterampilan menggunakan teknologi mutakhir dan memiliki kekayaan yang melimpa, tetapi ia tidak bertakwa kepada Allah, maka sesungguhnya ia belum dapat dimasukkan kedalam kategori orang yang paling mulia. 2. Beriman dan berilmu Ilmu pengetahuan dalam perspektif Islam sangat erat kaitannya dengan iman, iman dibangun atas dasar ilmu pengetahuan maka bertambahnya ilmu identik dengan bertambahnya iman. Dalam Surat Ali- Imran Ayat 190-191 ditegaskan ุงูู†ู‘ูŽ ูููŠู’ ุฎูŽู„ู’ู‚ู ุงู„ุณู‘ูŽู…ูŽูˆูŽุชู ูˆูŽุงู’ู„ูŽุงุฑู’ุถู ูˆูŽุงุฎู’ุชูู„ูŽุงูู ุงู’ู„ูŽูŠู’ู„ู ูˆูŽุงู„ู†ู‘ูŽู‡ูŽุงุฑู ู„ูŽุงูŽูŠูŽุชู ู„ูุงููˆู’ู„ูู‰ ุงู’ู„ู’ุงูŽู„ู’ุจูŽุงุจู ุงูŽู„ู‘ูŽุฐููŠู’ู†ูŽ ูŠูŽุฐู’ ูƒูุฑููˆู’ู†ูŽ ุงู„ูŽู„ูŽู‡ ู‚ููŠูŽุงู…ู‹ุง ูˆู‘ูŽู‚ูุนููˆู’ุฏู‹ุง ูˆูŽุนูŽู„ูŽ ุฎูู†ููˆู’ ุจูู‡ูู…ู’ ูˆูŽูŠูŽุชูŽููŽูƒู‘ูŽุฑููˆู’ู†ูŽ ูููŠู’ ุฎูŽู„ู’ู‚ู ุงู„ุณู‘ูŽู…ูŽูˆูŽุชู ูˆูŽุงู„ู’ุงูŽุฑู’ุถู ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ู…ูŽุงุฎูŽู„ูŽู‚ู’ุชูŽ ู‡ูŽุฐุงุจูŽุงุทูู„ูŽุง ุณูุจู’ุญูŽู†ูŽูƒูŽ ููŽู‚ูู†ูŽุง ุนูŽุฐูŽุงุจูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู Artinya Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata โ€œYa Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka. Dalam ayat diatas memperbincangkan tentang orang berakal ulul Albab orang yang dapat mengombinasikan antara dzikir dengan piker atau sebaliknya. Ketika dia berfikir, meneliti atau mengkaji alm sekitar munculah dzikirnya dan ketika dia berdzikir munculah pikirnya. Sehingga setiap kali dia sampai kepada suatu kesimpulan maka kajiannya, jiwanya yang paling dalam berucap โ€œ Hal ini Allah ciptakan dengan tidak sia-sia, semuanya berguna dan bermanfaat bagi manusiaโ€. Menyimak hal tersebut maka dalam tujuan pendidikan salah satunya harus mewujudkan peserta didik yang beriman kepada Allah, karena dengan takwa dan beriman kepada Allah maka akan mewujudkan peserta didik yang berakhlak muliadan berprilaku terpuji. Berkaitan dengan iman, terdapat hadist berikut ุนู† ุณููŠุงู† ุจู† ุนุจุฏ ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุซู‚ููŠ ู‚ุงู„ ู‚ู„ุชู ูŠุง ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ู‚ู„ ู„ูŠ ููŠ ุงู„ุฅุณู„ุงู… ู‚ูˆู„ุง ู„ุง ุงุณุฃู„ู ุนู†ู‡ ุงุญุฏุง ุจุนุฏูƒ ู‚ุงู„ ู‚ู„ ุงู…ู†ุชู ุจุงู„ู„ู‡ ูุณุชู‚ู…ู’ Artinya Sufyan bin Abdullah Ats- Tsaqafi meriwayatkan bahwa ia berkata kepada rasulullah, โ€œYa, Rasulullah, katakanlah kepada saya sesuatu tentang Islam yang tidak akan saya tanyakan lagi sesudah engkau.โ€ Nabi berkata,โ€ Katakanlah, โ€œSaya beriman kepada Allah.โ€ Lalu tetaplah pendirianmu. HR. Muslim dan Ahmad. Hadist diatas menjelaskan bahwa iman kepada Allah dan Istiqomah dengan pengakuan keimanan itu merupakan suatu hal yang sudah cukup dan memadai bagi seorang Muslim. Oleh karena itu, para pendidik harus berusaha agar peserta didik memiliki iman yang kuat dan teguh pendirian dalam melaksanakan runtutan iman tersebut. Jika seorang yang beriman diyakini sebagai orang yangdimuliakan dan diistimewakan oleh Allah didunia dan akhirat, maka seyogianya segala proses pendidikan Islam diarahkan untuk mencapai derajat itu. 3. Berakhlak Karimah Misi utama Rasulullah SAW adalah menyempurnakan kemuliaan Akhlak, maka proses pendidikan diarahkan menuju terbentuknya pribadi dan umat yang berakhlak mulia. Hal ini sesuai dengan penegasan Allah dalam firmannya Surat Al- Ahzab 21 ู„ูŽู‚ูŽุฏู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ู„ูŽูƒูู…ู’ ูููŠู’ ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุงูุณู’ูˆูŽุฉูŒ ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู’ ู„ูู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูŽุฑู’ุฌููˆู’ุงุงู„ู„ูŽู‡ ูˆูŽุงู„ู’ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู’ู„ูŽุงุฎูุฑูŽูˆูŽุฐูŽ ูƒูŽุฑูŽุงู„ู„ู‡ูŽ ูƒูŽุซููŠู’ุฑูŽุง Sungguh, telah adad pada diri rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu orang yang mengharap rahmat Allah dan Kedatangan Hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah. Dalam hal ini dapat dilihat dari sebuah hadist berikut ุนู† ุฃุจูŠ ู‡ุฑูŠุฑุฉ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ ู‚ุงู„ ู‚ุงู„ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุฅู†ู…ุง ุจุนุซุชู ู„ู„ุฃุชู…ู‘ู… ู…ูƒุงุฑู… ุงู„ุฃุฎู„ุงู‚ Artinya Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasullah SAW bersabda โ€œSesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak.โ€ HR. Al-Baihaqi. ุนู† ุฌุงุจุฑ ุจู† ุนุจุฏ ุงู„ู„ู‡ ู‚ุงู„ ู‚ุงู„ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู‘ู… ุฅู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ ุจุนุซู†ูŠ ุจุชู…ุงู… ู…ูƒุงุฑู… ุงู„ุฃุฎู„ุงู‚ ูˆูƒู…ุงู„ ู…ุญุงุณู† ุงู„ุฃูุนุงู„ Jabir bin Abdullah berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, โ€œSesungguhnya Allah mengutusku dengan tugas membina kesempurnaan akhlak dan kebaikan pekerjaan. HR. Ath-Thabrani Kedua hadist diatas menujukkan dengan tegas bahwa misi utama Rasulullah adalah memperbaiki akhlak manusia. Beliau melaksanakan misi tersebut dengan menghiasi dirinya dengan berbagai akhlak yang mulia dan menganjurkan agar umatnya senantiaa menerapkan akhlak tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan secara tegas, beliau mengatakan bahwa kualitas iman seorang dapat diukur dengan akhlak yang ditampilkannya. Itu berarti bahwa semakin bagus kualitas iman seseorang Akan semakin baik pula akhlaknya. Dengan kata lain, akhlak seseorang yang buruk merupakan pertanda bahwa imannya juga buruk. Para ahli pendidikan Islam telah merumuskan tujuan pendidikan yang merangkum maksud-maksud hadist diatas. Rumusan tersebut yaitu sebagai berikut Tujuan pendidikan Islam adalah terbentuknya insan kamil yang didalamnya memiliki wawasan kaffah agar mampu menjalankan tugas-tugas kehambaan, kekhalifaan, dan pewaris nabi. Rumusan tujuan hasil keputusan seminar pendidikan Islam se-Indonesia tanggal 11 Mei 1960 di Cipayung, Bogor; tujuan pendidikan Islam adalah menanamkan takwa, akhlak, serta menegakkan kebenaran dalam rangka membentuk manusia yang berpribadi dan berbudi luhur menurut ajaran Islam. Sehubungan dengan pernyataan tentang tujuan pendidikan yang mencangkup tiga hal diatas yakni bertakwa kepada Allah, beriman dan berilmu, dan juga berakhlak yang mulia terdapat sebuah firman Allah SWT yang mencangkup tiga hal tersebut yakni sebagai berikut Artinya Apakah kamu Hai orang musyrik yang lebih beruntung ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada azab akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah โ€œAdakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?โ€ Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. Ayat ini menafikan kesamaan orang musyrik dengan orang-orang yang taat kepada allah; orang yang taat beribadah kepada Allah lebih beruntung dari pada orang-orang yang musyrik. Selain menafikan kesamaan orang musyrik dengan orang yang taat beribadah kepada-Nya, ayat ini juga menafikan kesamaan orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu; ilmu semestinya dapat membangun pribadi yang menyadari akan kekuasaan dan kemahabesaran Allah sehingga dia menjadi ulul al-bab. Keadaan ilmu mestilah berpengaruh terhadap pikiran, perasaan, dan perilaku orang yang berilmu tersebut. Pengaruh inilah yang membuat diri yang berpredikat saleh, takwa, atau ulul al-bab. Ada tiga indikator yang menunjukan terbentuknya predikat tersebut. Atau dengan kata lain ada tiga indikator yang menunjukan bahwa telah terciptanya tujuan pendidikan pada peserta didik. Pertama qanitun ana al-layl sajidan wa qoโ€™iman. Dia menjadi orang yang sangat taat dalam menjalankan ibadah walaupun dalam keadaan apapun tetap taat melaksanakan ibadah apa saja yang si perintahkan Allah dan Rasul-Nya. Kedua yahdar al-akhirah takut kepada azhab akhirat. Dia sangat berhati-hati dalam menjalankan kehidupannya jika suatu kegiatan yang sedang di hadapinya itu dapat merugikan dan mengorbankan kebahagiaannya di akhirat maka kegiatan itu langsung di tinggalkan. Ketiga yarju rahmata robbik mengharap rahmat Tuhannya. Orang yang saleh selalu mengharapkan rahmat-Nya jika kegiatan yang tidak ada manfaatnya atau tidak berorientasi kepada rahmat Allah tidak menjadi perhatiaannya bahkan dia menjauh dari kegiatan tersebut. Ketiga karakter diatas ini dapat pula membentuk pribadi yang sabar menerima cobaan dari Allah, baik cobaan dalam menghadapi musibah, dalam menghadapi maksiat, ataupun dalam ketaatan kepadanya, dimana kesabaran itu perpanjangan dari kesholehan dan ketakwaannya. Ayat diatas menggambarkan pula efek atau dapat dari kesalehan dan ketakwaan terhadap pribadi yang saleh, takwa, dan ulul albab tersebut, yaitu kebahagian didunia dan balasan diakhirat yang tiada terkira. Berikut ini adalah kumpulan Tanya-Jawab program diskusi WhatsApp Group Muslimah News ID Bertema โ€œMenyoal Arah Pendidikan Indonesiaโ€ yang dipandu oleh Ustazah Noor Afeefa. Nadiem Terpilih, Ada Apakah? 1. Pertanyaan dari Tanti-Tegal Padahal mereka sudah mengetahui bahwa Nadiem tidak memiliki basicโ€™ tentang pendidikan, bahkan dikatakan bahwa Nadiem akan belajar tentang pendidikan dari nol. Namun mengapa mereka memilih Nadiem sebagai Mendikbud? Apakah ada tujuan tertentu dari terpilihnya Nadiem sebagai Mendikbud? 2. Pertanyaan dari Rahmah-Tanjung Morawa Saat ini, kondisi negeri kita semakin meresahkan. Dengan diangkatnya para Menteri yang tidak tepat di bidangnya, meskipun edisi kabinet sebelumnya juga bukanlah orang-orang yang mampu mengurai masalah di negeri ini. Menurut Ustazah, apakah ada kemungkinan ke depannya pendidikan akan diarahkan kepada deradikalisasi? Mungkin link and matchโ€™ pula dengan Kemenag. Lalu, akan dibawa ke mana pula negeri ini? Jazakumullah khayr atas tanggapannya. 3. Pertanyaan dari Hikmah-Pasuruan Apa hubungan terpilihnya Nadiem dengan suksesi RI Jawaban dari Ustazah Noor Afeefa Kebijakan sebuah negara dalam hal ini penyusunan kabinet tidak pernah lepas dari konsep politik yang diadopsi. Sistem politik di Indonesiaโ€“meski mengemban demokrasiโ€“hakikatnya memberikan kedaulatan dan kekuasaan bagi segelintir pihak, yaitu penguasa dan kroninya terutama pengusaha. Penguasa harus memastikan semua kebijakannya memuluskan jalan bagi terwujudnya kepentingan mereka. Karena itu dipilihnya Menteri Nadiem pastilah untuk kepentingan itu. Kesesuaian bidang bisa dicari-cari. Kepiawaian Nadiem dalam dunia teknologi informasi dan latar belakang bisnisnya dianggap nyambung dengan dunia pendidikan. Sebab, dianggap bisa memetakan SDM ke depan. Dipilihnya Nadiem dipastikan menjadi jalan lapang untuk memuluskan agenda liberalisasi bagi proyek-proyek ekonomi mereka. Sebab, pangsa pasar dunia pendidikan di Indonesia cukup tinggi baik sekolah, guru, dan siswa. Bahkan Indonesia menjadi negara keempat terbesar di dunia. Ini tentu tak bisa dilewatkan begitu saja. Bisa jadi, hadirnya Nadiem juga untuk menjadi contoh profil SDM yang pluralis tapi berhasilโ€™. Sebagaimana diketahui istri Nadiem beragama Katholik. Maka generasi milenial diharapkan bisa bersikap toleran. Ini sejalan dengan misi deradikalisasi yang dicanangkan Presiden. Sementara, deradikalisasi juga merupakan misi untuk memuluskan agenda liberalisasi proyek ekonomi mereka. Sebab, yang paling lantang menentang proyek mereka adalah yang selama ini dicap radikal. Kehadiran Menteri yang juga pebisnis sukses dengan kepiawaian dibidang teknologi informasi ini juga akan memuluskan agenda Revolusi Industri Sebagaimana diketahui RI yang digagas Barat sejatinya adalah penjajahan gaya baru berkedok kemajuan teknologi. Indonesia menjadi salah satu pangsa pasar terbesar jualan teknologi tersebut. Bukan sebagai konsumen saja. Pendidikan berfungsi sebagai sarana untuk mencetak tenaga terdidik yang akan memenuhi pasar tenaga kerja bagi jualan teknologi yang mereka buat. Karenanya, pendidikan mengarah kepada link and match dengan dunia usaha dan industri. [MNews] Pendidikan Berorientasi Pekerjaan 4. Pertanyaan dari Ningsih-Jogja Siapa sebenarnya yang diuntungkan di balik kurikulum sistem pendidikan yang berorientasi materi sebagaimana ke depan sistem pendidikan di negeri ini? Mengingat di benak sebagian besar masyarakat menganggap belajar itu untuk mencari pekerjaan/berorientasi materi. Mohon tanggapannya Ustazah. 5. Pertanyaan dari Ira-Masohi Menyikapi proyek Mendikbud baru, apa yang harus kita lakukan agar masyarakat sadar bahwa pendidikan itu bukan sekadar mendapat ijazah dan bisa bekerja? Karena yang tertanam di kepala para orang tua adalah pendidikan yang sudah ditempuh harus dibayar dengan bekerja. Dan bagaimana menyadarkan para pelajar bahwa pendidikan yang ideal di dalam Islam bukan hanya untuk mendapatkan pekerjaan setelah lulus, tetapi terikat dengan aturan Islam dan memahami tujuan hidup itu juga penting? Jawaban dari Ustazah Noor Afeefa Tentang pendidikan yang berorientasi pekerjaan, maka inilah ciri pendidikan dalam sistem kapitalis. Konsep Knowledge Based Economy mengharuskan ilmu pendidikan menjadi dasar kunci bagi pertumbuhan keberhasilan ekonomi. Maka pendidikan harus diarahkan untuk kepentingan ekonomi, bukan semata-mata ilmu apalagi bagi pembentukan kepribadian karakter. Dengan konsep ini, maka tentu saja yang paling diuntungkan adalah para pengusaha pemilik modal. Dan inilah yang selama ini terjadi di Indonesia. Bahkan kriteria keberhasilan pendidikanโ€“terutama pendidikan vokasiโ€“hanya ditentukan oleh seberapa banyak lulusannya bisa diterima di dunia kerja. Program keterhubungan pendidikan dengan dunia usaha dan industri menunjukkan bahwa target pendidikan adalah bekerja. Bonus demografi memang menjadi problem jika mereka tidak memiliki ilmu dan keahlian. Pengangguran akan menjadi penyakit masyarakat. Namun, pengangguran tentu tidak semata-mata problem pendidikan. Ada problem politik, sosial, dan ekonomi. Dan sistem kapitalis itulah penyebab utama pengangguran. Jadi bukan aspek pendidikan saja. Di sisi lain, manusia membutuhkan pekerjaan, apalagi laki-laki. Bagi mereka mencari nafkah wajib hukumnya. Namun, pekerjaan sebenarnya hanya implikasi hasil alami dari proses pendidikan. Ia bukanlah tujuan pendidikan. Dan sangat berbahaya jika pendidikan ditujukan untuk bekerja. Pendidikan hakiki bertujuan menghasilkan manusia terdidik, bertambah baik bukan sekadar pintar apalagi sekadar bisa bekerja. Manusia cerdas dalam pandangan Islam adalah mereka yang memiliki ilmu. Dengan ilmunya mereka semakin takut dan taat kepada Allah subhanahu wa taโ€™ala. Jadilah orang yang cerdas itu orang yang bertakwa. Dengan ilmu dan kecerdasannya pula ia mampu mengelola bumi ini baik dengan tenaganya maupun hartanya sesuai aturan Allah subhanahu wa taโ€™ala. Inilah target pendidikan. Dalam sistem kapitalis, makna pendidikan telah pudar; keluar dari hakikatnya. Kesempitan hidup memaksa masyarakat meraih target pendidikan hanya sekadar urusan perut, yaitu pekerjaan atau mendapatkan materi. Semoga masyarakat kian memahami rusaknya sistem ini dan berusaha mewujudkan sistem Khilafah Islam. [MNews] Terjebak Pendidikan Sekuler 6. Pertanyaan dari Fattah UlJ-Solo Ustazah, di era pendidikan sekuler ini, bagaimana cara kita agar tidak terlalu terjebak oleh sistem pendidikan terutama untuk yang bersekolah di sekolah negeri? Syukron. 7. Pertanyaan dari Yuni-Ngawi Bagaimana sikap kita sebagai orang tua dalam menghadapi era pendidikan sekuler yang semakin jauh dari aturan Islam? Karena bukan hanya sekolah negeri saja, bahkan sekarang sekolah yang berbasis agama pun sudah tercemari dengan ide-ide sekuler, sehingga orang tua dibuat bingung dalam menentukan pendidikan putra putrinya. Jawaban dari Ustazah Noor Afeefa Di sekolah negeri saat ini memang minim pembentukan dan penguatan syakhsiyah kepribadian Islamnya. Demikian pula untuk pemahaman tsaqafah Islamnya. Inilah konsekuensi ketika sistem pendidikan tidak sesuai Islam. Hal yang paling mendasar dan penting dalam pendidikan justru diabaikan. Agar tidak terjebak dengan arah pendidikan sekuler, maka orang tua harus sangat berhati-hati dan memperhatikan perkembangan pendidikan anak-anaknya. Sering ditemui anak-anak mendapatkan pelajaran di sekolah yang tidak sesuai dengan akidah dan syariah Islam. Maka tugas orang tua untuk meluruskannya. Orang tua juga harus memberikan tambahan bimbingan kepada anak-anak, baik dilakukan secara sendiri-sendiri, maupun berjamaah dengan orang tua lain. Tambahan bimbingan pembinaan lebih dikhususkan berkaitan dengan pembentukan kepribadian pola pikir dan pola sikapnya agar sesuai Islam. Ini penting agar mereka memiliki dasar yang cukup untuk menyaring semua ilmu yang diterimanya di sekolah. Kemudian, orang tua juga harus menyadari pentingnya amar makruf nahi mungkar. Kemungkaran yang terjadi di depan mata, baik menyangkut dunia pendidikan maupun sistem sekuler kapitalis yang melahirkan dan melanggengkannya, harus terus dikoreksi agar sesuai dengan Islam. [MNews] Mewujudkan Pendidikan Tinggi yang Menyelaraskan Iptek dan Imtak 8. Pertanyaan dari Maratus Ririn-Surabaya Bagaimana Khilafah dapat mewujudkan pendidikan tinggi terbaik di dunia yang menyelaraskan antara penguasaan iptek dan pengamalan imtak? Jawaban dari Ustazah Noor Afeefa Sejarah kekhilafahan telah mencatat majunya ilmu pengetahuan melalui orang-orang bertakwa. Tercatat al Khawarizmi, al-Kindi, Jabir al-Hayyan, dan sebagainya. Suatu saat pun Khilafah Islam kelak dapat mewujudkan pendidikan tinggi terbaik dunia. Beberapa hal berikut yang menjadi faktor penentunya Pertama, menjadikan akidah Islam sebagai asas dalam sistem pendidikan. Hal ini karena Islam sangat menganjurkan umatnya untuk menggunakan akalnya dalam memahami hakikat alam semesta. Pada akhirnya terdoronglah untuk melakukan berbagai pencapaian di bidang sains dan teknologi. Dengan dorongan akidah, mereka akan menjadi ilmuwan yang bertakwa. Kedua, negara Khilafah memberikan support penuh berupa anggaran hingga fasilitas untuk pengembangan ilmu dan teknologi. Ini berbeda dengan kondisi sekarang di mana negara minim perhatian, sehingga peta riset di berbagai pendidikan tinggi dikuasai korporasi dan hasil riset pun mereka kuasai. Ketiga, negara Khilafah bersungguh-sungguh memberikan pelayanan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan tujuan pendidikan Islam. Saat mereka telah kuat akidah dan tsaqafah Islamnya di pendidikan dasar menengah, mereka tidak akan ragu lagi ketika mempelajari berbagai ilmu di pendidikan tinggi. Jadi, keberhasilan di pendidikan tinggi juga ditentukan oleh keberhasilan di pendidikan dasar menengahnya. Sistem pendidikan Islam dilaksanakan secara terpadu dan menyeluruh dari dasar hingga pendidikan tinggi. Keempat, negara Khilafah menerapkan sistem politik dan ekonomi sesuai syariat. Hal ini akan menjamin stabilitas politik dan ekonomi negara. Kondisi ini sangat mendorong keberhasilan pendidikan tinggi yang memadukan iptek dan takwa bagi kemajuan Islam dan kaum muslim. [MNews] Pendidikan Bagi Kaum Milenial 9. Pertanyaan dari Isti-Tanah Paser Sambutan kaum milenial terkait sistem pendidikan yang seakan cocok dengan kondisi terkini. Mohon penjelasan tantangan terbaru terkait hal ini Ustadzah. Jawaban dari Ustazah Noor Afeefa Inilah tantangan baru dakwah Islam. Kaum milenial harus dipahamkan tentang hakikat sebuah pendidikan. Bahwa pendidikan bukanlah bertujuan untuk bekerja. Pendidikan harus ditujukan untuk mendapatkan ilmu dan membentuk kepribadian Islami. Memang benar bahwa mereka harus memiliki ilmu agar bisa menghadapi era desrupsi. Namun, mereka tidak boleh kehilangan tolok ukur syariat tentang baik buruk dan benar salah. Maka, mendekatkan kaum milenial dengan ajaran Islam mutlak diperlukan. Inilah yang akan menyetir dan mengarahkan ke mana ilmu mereka berlabuh. Tolok ukur itu pula yang akan menyeleksi ilmu seperti apa yang perlu dipelajari dan dikembangkan, dan mana yang harus ditinggalkan. Saat ini standar itu telah kabur bahkan hilang. [MNews] Agar Diri Pengajar Bisa Maksimal 10. Pertanyaan dari Rifa-Bandung Ustazah, menyikapi bahwa dicanangkan program pendidikan yang 5 lima tahun ke depan akan dikelola oleh seorang pebisnis sehingga terbenakan bidang pendidikan hanya menjadi lahan bisnis. Bukankah memang sejak lama pendidikan di negeri +62 ini sudah kehilangan jati dirinya dalam mendidik dan mengajar? Bahkan mindset yang terbentuk atas dorongan sistem dan mungkin belum terbangun kesadaran para pengajar untuk memaksimalkan pengajaran di kelas, dalam artian saya menyaksikan sendiri dengan tidak mengurangi rasa simpati kepada para pengajar lainnya yang sempat berdemonstrasi, bukan hanya beberapa yang bisa dibilang makan gaji buta. Karena saya amati pendidikan saat ini hanyalah formalitas untuk sekadar mendapat STTB yang ujung-ujungnya untuk mendapatkan pekerjaan. Sebetulnya gerakan besar seperti apa yang harus dilakukan untuk mengefisienkan waktu agar tidak mubazir, tetapi ilmu dunia mereka dapat maksimal sehingga mereka juga punya waktu mencari ilmu akhirat? Jawaban dari Ustazah Noor Afeefa Semua insan pendidikan harus dipahamkan dengan sistem pendidikan Islam. Mereka bisa menerapkan sejauh yang bisa mereka lakukan secara pribadi. Misalnya, memberikan materi pembelajaran yang sesuai ajaran Islam atau menerapkan perilaku dan peraturan Islami di lingkungan pendidikan, seperti cara berpakaian syarโ€™i, mengatur pergaulan laki-laki dan perempuan, dan sebagainya. Di samping itu, mereka juga harus memperjuangkan terwujudnya sistem tersebut. Yakni, dengan berdakwah kepada masyarakat tentang pentingnya sistem Khilafah yang akan menerapkan sistem pendidikan Islam. Mengoreksi penguasa juga menjadi bagian dari dakwah Islam. Namun, tuntutannya harus jelas, yakni menghendaki diterapkannya sistem pendidikan Islam dalam bingkai Khilafah. [MNews] Tantangan bagi Pengemban Dakwah di Tengah Pendidikan Sekuler 11. Pertanyaan dari Aulia Rahmah-Gresik Pada akhirnya negara yang mengambil pola pendidikan sekuler akan menganggap biasa kerusakan moral, karena pendidikan hanya dipandang sebagai jalan untuk mencari kepuasan yang hanya bersifat materi uang, kedudukan, dll.. Karena hal ini diemban oleh negara sehingga kaum muslimin pun tak menyadari bahwa pendidikan sekuler adalah sumber masalah dan terjangkiti pula oleh virus islamofobia. Bagaimana upaya kita agar tetap kuat menjadi pejuang tangguh di tengah gempuran fitnah yang skalanya tidak hanya nasional bahkan internasional? Jazakillah khoir atas jawabannya. 12. Pertanyaan dari Mulyani-Lampung Sekularisasi bangsa ini sudah dilakukan di semua lini, tak terkecuali di sektor pendidikan. Sementara ruang dan medan dakwah bagi partai ideologis semakin dipersempit dengan dibuatnya berbagai undang-undang undang dan aturan kufur. Bagaimana menyikapi hal ini? Sebagai ASN kita ingin tetap berdakwah Islam kaffah untuk memenuhi perintah dan menggapai rida Allah, namun tidak bisa dipungkiri ada sedikit kekhawatiran mengingat situasi dakwah saat ini. Jawaban dari Ustazah Noor Afeefa Pendidikan hanyalah satu dari sekian banyak kebijakan penguasa yang menyakiti rakyat dan menjauhkan kaum muslim dari agamanya. Oleh karenanya, seluruh umat harus menyadari problem ini dan memahami bagaimana solusinya dalam Islam. Para pengemban dakwah harus berjuang dengan sekuat tenaga mendakwahkannya ke tengah-tengah umat. Kesabaran memang harus selalu dikuatkan. Sebab, gempuran fitnah pasti selalu mengiringi. Mereka bukan saja diteror atas seruan kebenaran yang disampaikan. Mereka juga harus istikamah dalam menjalankan hukum syariat. Mendidik anak dengan cara sahih tentu tidak mudah dalam sistem sekuler kapitalis ini. Pengorbanan berlipat inilah yang akan membuahkan kebaikan di dunia dan akhirat kelak. Amal dakwah merupakan amal mulia karena menolong agama Allah. Maka pengemban dakwah adalah hamba Allah terbaik yang akan ditolong-Nya. โ€œWahai orang-orang beriman, jika kamu menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.โ€ TQS Muhammad [47] 7 Semoga hal ini menguatkan kita semua untuk terus berjuang menegakkan kebenaran demi kemuliaan Islam dan kaum muslimin. [MNews] Artikel pengantar diskusi bisa dibaca di sini Facebook Notice for EU! You need to login to view and post FB Comments! Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Mengutip dari qoidah fiqhiyah yakni "segala perkara mengacu pada tujuannya" dan pendidikanpun pasti mempunyai tujuan. Tujuan adalah sasaran yang akan dicapai oleh suatu aktivitas manusia. Setiap aktivitas manusia tentu saja memiliki tujuan tertentu. Karena sebuah aktivitas yang tidak memiliki tujuan akan berakhir sia-sia. Menurut Triyo Supriyanto, "Pendidikan apabila dipandang sebagai proses, maka proses tersebut tentu akan berakhir pada tercapainya suatu tujuan yang telah direncanakan. Demikian pula dengan pendidikan, adapun tujuan yang akan dicapai oleh pendidikan hakikatnya adalah suatu perwujudan dari nilai-nilai ideal yang terbentuk dalam diri manusia yang telah diinginkan".Tujuan pendidikan mestinya harus dipahami terlebih dahulu untuk apa manusia hidup dan di ciptakan oleh Allah ke Bumi ini. Sebab tujuan pendidikan beriringan dengan tujuan hidup manusia di Bumi. Jadi manusia dididik untuk mencapai tujuan hidupnya. Karena itu tujuan pendidikan Islam tidak jauh dari tujuan hidup manusia dalam Islam, yakni untuk menjadi seorang hamba Allah yang selalu bertaqwa kepada-Nya dan dapat mencapai kehidupan yang bahagia di dunia serta di akhirat. Dalam konteks sosial-masyarakat, bangsa serta Negara, maka nantinya pribadi yang bertaqwa ini menjadi rahmatan lil'alamin, baik dalam sekala kecil maupun sekala besar. Tujuan hidup manusia dalam Islam inilah yang kemudian dapat disebut dengan puncak tujuan pendidikan Islam. Beberapa hal yang merupakan tujuan pendidikan islam dalam beberapa sudut pandang yakni membentuk insan kamil yang muttaqin yang diimplementasikan dalam 3 hal yakni 1 Hubungan baik antara manusia dengan Sang penciptanya 2 Hubungan baik antara manusia dengan sesamanya dan yang ke 3 Hubungan baik antara mansia dengan lingkungannya. Dengan dmikian, melihat seperti apa tujuan yang sudah diuraikan diatas bahwa tujuan pendidikan Islam tiada lain adalah untuk melahirkan insan yang berakhlakul karimah serta senantiasa mengabdikan dirinya kepada Allah swt. Lihat Filsafat Selengkapnya

pertanyaan tentang tujuan pendidikan islam